STRES dipercaya menjadi pemicu utama penampilan yang tidak sempurna. Stres menimbulkan berbagai macam problema fisik yang berujung pada kecantikan.
Kulit kering dan kusam, mata lelah, dan terlihat lebih tua, adalah beberapa di antaranya. Namun, tak bisa disangkal bila stres merupakan bagian dari keseharian penduduk di kota besar. Malah, bagi banyak orang, kondisi stres justru bisa meningkatkan kinerja. Stres menjadi stimulan yang bagus bagi otak untuk menemukan solusi. Namun, hal itu hanya terjadi selama stres bisa dikendalikan.
Sebaliknya, distres atau stres berlebihan bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan maupun lingkungan. “Stres memang diperlukan untuk perkembangan jiwa dan raga,tapi tidak dalam kadar yang berlebih,” ujar Dyah Ellyaningsih SpKK, spesialis kulit dan konsultan dari Pynocare. Pasalnya, stres akan memberikan stimulasi kegembiraan dan rasa puas setelah mencapai keberhasilan menghadapinya.
Namun, di samping mengendalikan tingkat stres, kita juga tidak boleh mengesampingkan dampak stres. Para ahli kecantikan pun menyetujui bahwa stres merupakan pemicu awal terjadinya berbagai permasalahan kulit. Kulit kusam dan kering adalah permasalahan yang paling sering terjadi saat tubuh terkena stres.
Pada orang-orang yang sering mengalami stres atau kelelahan fisik secara berlebihan, kulit akan terlihat keriput. Selain itu, kulit juga dapat mengalami proses penuaan dini. Data terbaru tahun ini menyebutkan, kaum wanita lebih banyak mengalami gangguan kulit. Tak kurang dari 90% wanita mengalami kelainan pada kulit mereka, dan sisanya, 10% diderita kaum pria.
Kulit merespons stres dengan mengarahkan darah dari bagian tubuh seperti kulit ke daerah vital seperti jantung dan paru-paru. Hasilnya proses pembaruan sel kulit menjadi lambat dan jumlah radikal bebas pada kulit bertambah. Keduanya menjadi penyebab utama kulit kusam dan terjadinya penuaan dini.
Untuk mengatasinya, gunakan sabun yang mengandung glycolic setiap hari. Zat tersebut dapat mengangkat sel kulit mati lebih cepat bersamaan dengan berkurangnya garis-garis halus sekaligus melembutkan kulit.
Selain kulit kering dan kusam, jerawat adalah masalah yang paling sering muncul saat stres. Stres akan meningkatkan produksi minyak pada permukaan kulit. Bila tidak ditangani dengan benar, keadaan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya jerawat. Untuk mengatasinya, jangan lupa menggunakan toner berbahan dasar asam salisilat atau astringent yang mampu mengatasi kelebihan minyak.
Masalah lain yang juga sering timbul adalah gatal-gatal pada kulit. Stres bisa membuat kulit gatal dan memperparah alergi yang Anda miliki. Selain itu, stres juga bisa mengurangi kekebalan tubuh dan mendorongnya untuk mengeluarkan histamin ke kulit. Hasilnya kulit wajah dan tubuh menjadi memerah dan gatal. Bila Anda termasuk orang dengan ciri stres seperti ini, atasi dengan berendam dalam air panas yang telah dicampur garam mineral.
Dampak lain dari stres berkepanjangan adalah mata sembab dan timbulnya lingkaran hitam di bawah mata. Pijatan ringan pada mata dapat membantu menghilangkan kelebihan cairan penyebab mata tampak sembab. Selain itu, pijatan ringan juga bisa membantu menghilangkan ketegangan di kepala. Tekanlah sudut dalam mata dengan jari tengah selama beberapa detik.
Kemudian tekan daerah persis di atas bagian tengah alis Anda. Terakhir pijatlah sudut luar mata. Terakhir,untuk mengatasi stres secara keseluruhan, lakukan istirahat total. Ambil waktu libur sejenak, dan jauhilah sumber stres. Jika sempat, pergilah berlibur, tapi bila hanya punya sedikit waktu, kunjungi pusat perawatan kecantikan yang menyediakan pelayanan relaksasi. Lepaskan ketegangan otot dengan pijatan tradisional maupun terapi eksotis lainnya. Niscaya, saat awal minggu menjelang, tubuh telah memiliki amunisi yang cukup untuk menghadapi stres.